Allah
mengangkat derajat orang-orang berilmu dalam firmanNya “……Allah
mengangkat derajat orang-orang yang beriman diantara kalian dan orang
yang diberi ilmu beberapa derajat .” (QS. Yusuf : 76 )
Ilmu akan dimanfaatkan oleh pemiliknya meski telah meninggal dunia,
seperti disebutkan dalam hadits “ jika seorang muslim meninggal maka
amalannya terputus kecuali tiga perkara : shadaqah jariyah, ilmu yang
bermanfaat, atau anak sholeh yang berdoa untuknya. “ ( Shahih, HR.
Muslim )
Nah, udah tau kan betapa pentingnya ilmu itu. Maka dari itu, saya akan
menjelaskan tingkatan ilmu mulai dari Syariat hingga Ma’rifat.
Kebanyakan dari kita hanya paham ilmu Syariat saja, padahal ada
tingkatan yang lebih tinggi dari Syariat.
1. Ilmu Syariat
Syara’a artinya jalan, dapat dimaksudkan sebagai hukum, metode. Syariat
ini tertuang didalam hukum-hukum fikih yang harus dipahami dan
dikerjakan sesuai dengan aturan-aturan yang ada. Tingkatan kesadaran:
ada milikku, ada milikmu.
2. Ilmu Tarekat
Thoraqo artinya jalan, perbedaannya dengan syara’a: kalau syara’a jalan
di dalam kota, maka thoraqo jalan ke luar kota yang lebih panjang. Oleh
sebab itu, maka tarekat disebut juga jalan untuk memahami hakekat. Orang
yang menggunakan jalan ini disebut penganut tarekat, yang dipimpin oleh
seorang guru tarekat. Mereka yang memasuki tarekat berkehendak untuk
mendapatkan ridha Allah, dan disebut al-muridin atau salik atau orang
yang menuntut ilmu suluk. Banyak sekali perkumpulan tarekat seperti
Naqsabandiah, Qadiriah, Tijaniah, Sanusiah, dsb. Pengikut tarekat
melakukan wirid-wirid tertentu yang dibimbing oleh guru tarekat. Tingkat
kesadaran: milikku adalah milikmu dan milikmu adalah milikku.
3. Ilmu hakekat
Haqqo artinya kebenaran. Wujud dari kebenaran yang dapat dilihat adalah
kejujuran, keadilan cinta kasih. Pada tingkatan ini orang telah memahami
makna ibadah yang dilakukan, misalnya “sholat mencegah kemunkaran”,
makna berzakat, makna berpuasa, makna berhaji. Ilmu ini juga disebut
ilmu batin. Kenapa pula ilmu ini juga dikatakan ilmu batin? Ini kerana
roh atau hati memang tidak dapat dilihat oleh mata kepala. Ia adalah
makhluk yang tersembunyi. Maka ilmu ini dinamakan ilmu batin kerana ia
membahaskan tentang hati dan sifat-sifatnya yang memang tidak dapat
dilihat dengan mata lahir tapi dapat dilihat oleh mata batin. Tingkat
kesadaran: tidak ada milikku, tidak ada milikmu.
4. Ilmu makrifat
Asal katanya arofa artinya tahu ; kenal pada Sang Pencipta. Batinnya
sudah dekat dengan Allah. Semua gerakannya lillahitaala, dan janji Allah
untuk membantu setiap aktivitas orang tersebut. Kata sebagian orang:
“Ilmu ini sangat langka dan sakral. Tak sembarang orang bisa meraihnya,
kecuali para wali yang telah sampai pada tingkatan ma’rifat. Sehingga
jangan sembrono untuk buruk sangka, apalagi mengkritik wali-wali yang
tingkah lakunya secara dhahir menyelisihi syariat. : tidak ada aku,
tidak ada kamu; yang ada hanyalah Allah.
sumber http://aldrinpratama.wordpress.com/2011/02/02/4-tingkatan-ilmu/
0 komentar:
Posting Komentar